|
Home - Article -
Brookfield Ekspansi ke Asia
Brookfield Ekspansi ke Asia07 Juni 2013 180 miliar dollar AS atau Rp 1.760 triliun. Sejumlah 103 miliar dollar AS (Rp 1.006 triliun) di antaranya merupakan real estat. Mereka selama ini telah membentuk hegemoni di Australia. Brookfield mengembangkan kemampuannya di Australia dengan cepat melalui akuisisi. Awalnya, mereka membeli Babcock & Brown Infrastructure yang merupakan perusahaan pembiayaan properti yang terdaftar di bursa dengan utang menumpuk. Kemudian mereka juga mengambil alih Multiplex, pengembang besar Negeri Kanguru. Selanjutnya melakukan transaksi besar dengan membeli Thakral Holdings. Menurut Kepala Perwakilan Brookfield di Asia, Niel Thassim, dalam tiga kali transaksi, Brookfield secara efektif dapat membangun "kerajaan" bisnis senilai 20 miliar dollar AS (Rp 195,5 triliun). Akuisisi merupakan salah satu kemampuan mereka merintis Asia. "Tidak mungkin kami membeli sebuah bangunan di sini atau di sana. Jauh lebih besar peluangnya jika kami melakukan serangkaian transaksi yang memungkinkan Brookfield untuk mengamankan nilai tetapAssets Under Management (AUM) juga mengamankan platform perusahaan," jelas Thassim. Portofolio properti Brookfield dalam penghitungan Rosenberg Real Estate Equity Fund (RREEF) senilai 50 miliar dollar AS (Rp 488,8 triliun). Kendati jumlah kelolaan aset begitu besar, namun mereka saat ini tidak memiliki tanah di luar Australia. Mereka justru memegang portofolio sebanyak 345 kantor dan properti ritel, dengan total 300 juta kaki persegi, terutama di Amerika Utara dan Selatan. Brookfield memandang sumber potensial utama Asia adalah China, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Hong Kong dan Malaysia. Taiwan, merupakan target baru. Pendek kata, Asia perlu menjadi bagian baik sebagai sumber modal dan tujuan untuk berinvestasi.
|