|
Dana KPR Subsidi Tidak Terserap Maksimal13 September 2013 JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga 12 September 2013, realisasi penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk KPR Subsidi mencapai Rp 3,163 triliun. Dana tersebut digunakan untuk membantu pembangunan 62.076 unit rumah.
Padahal, dana FLPP tahun 2013 yang dianggarkan sebesar Rp 6,97 triliun atau setara dengan target penyaluran KPR sebanyak 121.000 unit rumah. Dengan kata lain, hingga paruh kedua tahun ini, Kemenpera baru menyalurkan 45,38 persen dari total anggaran dan 51,3 persen jumlah target pembangunan rumah. Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Republik Indonesia mengumumkan realisasi tersebut dalam paparan kinerjanya, Kamis (12/9/2013). Pemimpin Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan (BLU PP) Kemenpera, DT Saraswati mengatakan, pihaknya akan terus menggenjot penyerapan dana FLPP. Salah satu cara yang dinilainya paling efektif adalah menggelar pameran properti.
"Pameran properti saya nilai cukup efektif meningkatkan penyerapan dana FLPP. Terbukti transaksi yang terjadi selama pameran BLU PPP Expo 2013 di 10 kota yang dilaksanakan Kemenpera mencapai 9.941 unit dengan nilai Rp 882,6 miliar," papar Saraswati. Menurutnya, pameran yang diadakan di Malang memberikan kontribusi transaksi KPR FLPP terbesar dengan jumlah 3.259 unit. Pontianak berada di posisi kedua dengan jumlah 1.718 unit, Palembang 1.272 unit, Bandung 811 unit dan dilanjutkan oleh Banjarmasin 743 unit.
Selain kota-kota tersebut, masih terdapat beberapa kota lain dengan jumlah transaksi ratusan unit, seperti Makassar 571 unit, Semarang 552 unit, Tangerang 461 unit, Bogor 355 unit, dan Medan 199 unit. Pameran BLU PPP Expo 2013 ini sudah dilakukan selama dua bulan terakhir di 10 kota besar di Indonesia. Pameran tersebut diikuti oleh pengembang dari berbagai asosiai. Perumnas, serta Bank Pelaksana KPR FLPP yang bekerja sama dengan Kemenpera, pemerintah daerah setempat, Jamsostek, Bapertarum, PNS, dan Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan (YKPP) juga ikut serta.
Editor :
Hilda B Alexander
|